Puisi Hajjar Gibran
1
Buat Kamu
Posted by penyair cinta
July 10, 2009
Judul: Buat Kamu
Oleh: Tito
kagen itu selalu tumbuh menjalari seluruh tubuh,
bagai air yang selalu mengalir
hanya ia yang mengerti…
Lalu,
biarkanlah angin menyapu pasir
membawanya terbang bertemu awan
bersimpuh, menanti kening langit tak berkerut lagi,,
Lalu ia kehilangan cahaya surya,
berganti kelabu beku,
sampai kau menangis…
berteriak dan menghasilkan petir..
dan..
ketika tangis terasa tak berarti,
ia datang menghadiahkan mu.,
sebuah pelangi…
0
Keyakinan
Posted by anggareni
March 29, 2009
Sang Pembesar Jiwa merangkul semua manusia — umat yang percaya ataupun yang tidak. Ia hadir bagaikan lingkaran cahaya yang merambah ke semua orang dan apa pun yang sudah, menggapai selalu lebih jauh untuk meraih semua yang akan datang.
Dan kamu hanya bisa berharap apa yang masih belum kamu wujudkan
Tanpa keyakinan, kamu bagaikan sehelai bulu dihembus oleh angin, berkelana tanpa tujuan.
Tapi kalau kepercayaanmu terperangkap dalam keyakinanmu, kamu bagaikan seekor burung tersangkar yang bisa merentangkan sayap namun tidak bisa terbang bebas.
Walau kamu bisa menikmati kenyamanan dalam keyakinanmu, jiwamu akan berhenti berkembang dalam kungkungan.
Keyakinanmu hendaknya tidak menahanmu, tidak juga memisahkan atau mencerai-beraikan.
Jangan bangun sebuah perlindungan keyakinan; tetapi biarkan ia menjadi sebuah jalur berkilau yang beratap melengkung menuju wujud tak terhingga dalam dirimu.
Kamu jauh lebih menakjubkan daripada apa yang kamu bayangkan, namun kamu hanya membuka diri sejauh realisasimu memungkinkannya.
Hendaknya kamu merakit perahu dari keyakinanmu untuk menavigasinya di lautan bergelombang kehidupan; aku menginginkanmu menyelam ke dalam pelosok tanpa dasar menyatu dengan jiwa aslimu.
Walau kamu menginginkanku seperti sebuah air mancur di mana kamu dapat mencelupkan cangkirmu saat dahaga, aku lebih memilih menjadi sebuah genangan air deras yang menenggelamkanmu, karena dalam ketidakberdayaan di situlah pembebasanmu.
Aku lebih suka menghapus semua keyakinanmu agar kamu bisa datang padaku dengan lebih banyak kepolosan dan lebih sedikit keyakinan.
Walau kamu mengukir kata-kataku di batu dan menyerukannya sebagai renungan kebenaran, aku menjelma batu menjadi kabut dan melumatkan semua yang terkristalisasi menjadi melodi murni.
Aku adalah tembang senantiasa di sekitarmu yang belum kamu dendangkan; lebih dekat padamu daripada napasmu.
Kamu boleh mencariku seantero dunia, namun aku hanya bisa ditemukan dalam dirimu.
Karena aku adalah hatimu yang tercerahkan dan pikiranmu yang tersibir. [Hajjar Gibran dalam Kembalinya Sang Nabi]
Selasa, 10 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments
0 comments to "Puisi Hajjar Gibran"
Posting Komentar